Cerita Miko

Rabu, 12 Desember 2012

Apa Kabar Negeriku ... ?

Lama juga saya libur dalam corat-coret dinding blog, sejak halaman blog ini problem kemudian saya lempar posting problem blog juga di sini hingga akhirnya ketemu cara "troubleshoting" nya dan kemudian saya posting di sini. ternyata posting terahir bertanggalkan 07 September 2012. ckckckkck..... Lama juga ya ternyata.

Sudah lah basa-basi dan salam kenal serta kangennya cukup deh sekarang kita serius dan masuk ke topik posting saya kali ini sengaja akan membahas tentang kabar dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). "Tumben nasionalis"..... yah yang namanya WNI (Warga Negara Indonesia) apapun kondisi yang terjadi pada bumi pertiwi tempat kita menghirup nafas serta meminum airnya sudah wajar seandainya ada sedikit uneg-uneg yang mengganjal di hati kita tentang kondisi Negeri yang sudah tidak muda lagi usianya kini karena kita telah memproklamirkan sebagai negeri yang merdeka dari Imperialisme Kuno oleh Negeri Belanda sejak 67 tahun yang lalu. Tentunya harapan yang digantung oleh para pejuang yang telah merelakan harta, benda, keringat, darah, bahkan nyawa mereka adalah demi kejayaan bangsa beserta generasi penerusnya dapat berkembang dan tumbuh menjadi sebuah negeri yang besar untuk menentukan nasibnya sendiri terlepas dari penindasan dan penjajahan bangsa lain. Namun jika kita simak untuk terbang kembali dalam sejarah masa silam tentunya ada manis serta pahit getir yang menyertai perjalanan negeri ini setelah proklamasi hingga detik ini.


Impian sederhana di Era sebelum Proklamasi dikumandangkan dari setiap warga negara adalah Merdeka, sampai-sampai untaian kata "Merdeka ataoe Mati" melekat dalam sanubari tiap-tiap penduduk negeri ini hingga ke seluruh pelosok tanah air. Hingga akhirnya mereka yang telah bulat untuk menyatukan pandangan dan memandang bahwa persatuan dan kesatuan itu adalah modal awal guna meraih Kemerdekaan bangsa ini yang tadinya telah diikrarkan oleh para pemuda pada masa itu sejak tanggal 28 Oktober 1928 tentang: Satu tanah air, Satu bangsa, Satu bahasa yakni Indonesia. Cukup lama memang hasil dari Ikrar tentang penyatuan perjuangan itu untuk membuahkan sebuah proklamasi kemerdekaan hingga akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 terlahirlah Indonesia untuk sejajar dengan bangsa-bangsa merdeka lainnya hingga teruntai kata Heroik selanjutnya "NKRI Harga Mati".

Dari sedikit flashback tentang PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa)....
"hehe... itu dulu kali ya kalau sekarang mudah-mudahan masih ada pelajaran yang sejenis walaupun sudah berganti nama namun setidaknya berisi sama dan serupa dengan PSPB tersebut"(walaupun mungkin ada juga rekayasa sejarah... *_*). Lanjut..........
Apakah detik ini kita sudah merdeka sepenuhnya?... Mungkin sudah jadi rahasia umum lagi bahwa model atau bentuk dari Imperialisme yang ada pada saat ini tidak harus bertempur untuk mengorbankan banyak darah dan nyawa demi terkuasainya sebuah wilayah atau negara, secara kasarnya imperialisme modern sama dengan penjajahan model baru. Jika dari sejarah tempoe doeloe bangsa kita pernah dijajah 350 tahun oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang itu adalah model Imperialisme kuno yang mana dengan darah dan nyawa mereka mencoba untuk menguasai Tanah Air Indonesia yang kaya akan berbagai macam sumber daya alamnya. Baik Imperialisme modern atau Imperialisme kuno tujuannya adalah sama yaitu mengambil keuntungan dari daerah jajahannya untuk membangun negerinya sendiri dan itu tidak baik dampak yang ditimbulkan untuk sebuah bangsa yang terjajah.

1. Apakah kita tidak bosan menjadi bangsa yang terjajah?
2. Apakah kita tidak bosan menjadi bangsa yang konsumtif?
3. Kapan bangsa ini akan merdeka sepenuhnya dari segala macam bentuk imperialisme?

Tiga pertanyaan di atas yang masih tergantung dalam angan-angan kita, mungkinkah terwujud? Sebagai bangsa yang besar apakah kita tidak merasa malu jika kita mengucapkan pada diri kita sendiri pertanyaan berikut?

Apa Kabar Negeriku? .......

Jika kita simak dari berbagai media, bahwa negeri yang katanya besar ini masih saja terpuruk dalam KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Semangat awal yang digaungkan dari rentetan peristiwa Revolusi dan Reformasi adalah untuk mendayung perahu negeri ini ke arah yang benar, arah yang tepat untuk menjadi besar yakni terlepas dari segala macam bentuk KKN yang sudah mendarah daging di negeri ini. Namun apakah itu berhasil? tentunya kita tahu sendiri bahwa hal itu masih teramat sangat jauh dari kata berhasil.

Kami sangat merindukan Indonesia bisa sejajar dengan bangsa lain seperti halnya Nusantara yang jaya pada masa Majapahit. Kemakmuran yang adil dan merata di setiap jengkal wilayah tanah air bukan hanya pada satu pulau atau satu kota saja. Kadang hati ini miris jika mendengar bahwa saudara-saudara kita yang di tapal batas ataupun di ujung negeri ini mengeluh dan berkeluh kesah bahwa mereka kok merasa seperti diabaikan oleh pemerintah negeri ini padahal mereka juga telah menyatukan tekad untuk tunduk dan patuh di bawah payung NKRI hingga kemudian tidak sedikit dari mereka yang akhirnya sedikit demi sedikit lunturlah rasa kebanggaan akan NKRI ini (Jika nanti ada negeri tetangga yang berminat untuk mengelolanya kemudian terjadi perdebatan hingga akhirnya berujung pada sistem pemungutan suara seperti halnya di bumi Lorosae Timor Leste....pastinya tahu kan hasilnya?.....*0*), sementara dari pihak yang berkuasa masih juga berdebat dan saling jatuh menjatuhkan demi kepentingan pribadi dan golongan. 

Sadarlah Bangsaku:
1 Merah Putih
1 Garuda Pancasila
1 Indonesia Raya
1 Bahasa Indonesia
1 Bangsa Indonesia

Untuk yang telah mendapat amanat rakyat Indonesia mudah-mudahan terketuk hati nuraninya untuk melakukan perbaikan sesuai dengan bidang dan kewenangan masing-masing...paling tidak jauhkan diri anda pribadi dari KKN. Tentunya kita masih tetap ingin untuk senantiasa mendengar maupun melihat jika "NKRI Harga Mati", kita tidak ingin NKRI terpecah belah seperti halnya Uni Soviet pada masa lalu. Teruslah berkarya teman-teman sebangsa dan setanah air, apapun yang terjadi dengan "bangsa yang besar" ini mudah-mudahan senantiasa kita tidak kehilangan rasa kebanggaan kita terhadap tanah air INDONESIA.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...